Perpisahan Terakhir - a podcast by Cut Salsabila

from 2020-12-25T23:45:28

:: ::

Di malam yg panjang itu, hanya ada satu bintang, dan dia seorang.
Meskipun aku ragu untuk mengungkapkan aku cinta padanya, tapi jelas tidak ada kebohongan dalam pernyataan itu.

Di malam yg panjang itu, kamu terlihat murung dan diam sunyi sekali. Bahkan dalam gelap pun, aku tak dapat tidur karen mendengar derai tangisanmu.

Andai aku ada disampingmu.
Karena hanya dengan disampingmu aku merasa bahagia.
Jangan ambil kenyataan itu dan membuatnya menjadi kenangan yg buruk.

Demi hari-hari yang akan ku lalui dan malam-malam panjang yg akan aku lewati, kukatakan aku mencintaimu.
Meskipun ku pikir bahwa aku tidak akan punya pilihan. Namun ini semua terasa sangat tidak masuk akal.

Tolong jangan ingat aku sebagai seseorang yang sangat kau benci, aku sungguh masih tidak tahu, aku sungguh tak mampu menghapus jejak kenangan kita yg terlalu berharga.

Selamat malam, selamat tinggal
Kata-kata seperti itu terasa seperti hari yang sudah berlalu. Seperti saat kita tenggelam dalam peran kita masing-masing. Dan aku takut akan hal itu.

Kamu masih saja diam dan aku pun begitu. Hari itu adalah hari yang panjang bagi kita. Waktu yang kita habiskan bersama seakan tak berarti dan hanya tinggal sebagai kenangan.

Saat itu langit sangat putih dan aku pun harus menguatkan hatiku.

Sekarang, dengan suaraku yg berat hati, aku akan mengucapkan selamat tinggalku yang terakhir.

Further episodes of By Bell

Further podcasts by Cut Salsabila

Website of Cut Salsabila