BAHAYA KETIDAKADILAN - Renungan Pagi - 15 Juni 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-06-14T23:59:53

:: ::

Yeremia 21:11-14




Dikisahkan ada seorang anak yang setelah dewasa begitu membenci orangtuanya. Rasa benci dalam hatinya telah menimbulkan dendam yang sangat membahayakan dirinya dan juga orangtuanya. Dia berani melawan orangtuanya, bahkan nyaris membunuh orang yang telah melahirkan dan membesarkannya.


Kebencian dan dendam tersebut ternyata sudah dipendam dalam hatinya sejak kecil. Dia merasakan tidak diperlakukan adil oleh orangtuanya. Pada waktu kecil, dia selalu dipersalahkan dan dihukum, sedangkan saudara-saudaranya di mata orangtuanya selalu benar dan tidak pernah dihukum. Padahal dia sudah berusaha untuk menjadi anak yang baik.


Ketidakadilan yang dirasakan sejak kecil inilah yang membuatnya tidak bisa memaafkan orangtuanya. Hal ini berbahaya bagi dirinya sendiri, karena dia tidak bisa mengampuni diri sendiri maupun orangtuanya, sehingga akan hidup dalam tekanan. Hal ini juga berbahaya bagi orangtuanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah berlaku tidak adil terhadap anak-anaknya. 


Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan rekonsiliasi atau pertemuan orangtua dan anak dan secara terbuka mengakui kesalahannya dan bisa saling mengampuni. Dengan demikian hidup mereka dipulihkan dan bisa saling mengasihi dan tunduk kepada Allah.


Dalam bacaan hari ini kita juga disuguhi dengan ketidakadilan. Nabi Yeremia menegur keluarga raja Yehuda yang berlaku tidak adil dalam memerintah di Yehuda. Raja Yehuda lebih memihak kepada pemeras daripada kepada rakyat yang diperas. Mereka lebih mengandalkan kekuatannya dan tidak mengindahkan perintah Tuhan. Mereka merasa dirinya kuat sehingga tidak mau mendengarkan Allah.


Akibatnya, melalui nabi Yeremia, Allah menegur mereka dan menyatakan melawan raja Yehuda. Kesombongan raja Yehuda, karena yang memiliki kota Yerusalem yang berada di atas lembah dengan benteng yang kuat, akan dipermalukan oleh Allah. Mereka akan hancur dan dibawa ke pembuangan karena melawan Allah.


Allah tidak menyukai ketidakadilan. Oleh karena itulah Allah sangat murka saat raja Yehuda berlaku tidak adil dalam membuat keputusan. Hal ini juga menyadarkan kita agar mempertimbangkan setiap keputusan yang kita ambil, agar sesuai dengan rencana Tuhan. Kita perlu lebih dekat kepada Tuhan, meminta hikmat-Nya sehingga bisa berlaku adil.


Banyaknya anak-anak yang menjadi korban ketidakadilan di sekitar kita, menyadarkan kita untuk terus mengasihi anak-anak dengan ketulusan hati. Mereka adalah titipan Tuhan, anugerah dari Tuhan yang harus kita didik dengan kebenaran dan keadilan sehingga saat dewasa, mereka bisa hidup memuliakan Tuhan.


Pada Bulan Anak di GKI Coyudan saat ini, marilah kita menunjukkan kasih dan keadilan dalam setiap sikap hidup kita, sehingga bisa memberikan teladan yang baik, terutama kepada anak-anak kita. Ketidakadilan terbukti telah menimbulkan akar kepahitan dan dendam yang sangat membahayakan kehidupan kita di hadapan Allah.


Oleh karena itu, hilangkan ketidakadilan dan mari berlaku benar di hadapan Allah dan sesama. Mari kita membawa anak-anak untuk lebih dekat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Kiranya Tuhan memberkati. Amin. 




POKOK DOA:


Pandemi Covid-19 terus berkembang dengan munculnya varian-varian baru, kiranya Tuhan menolong kita semua agar tetap hidup sehat, menjaga protokol kesehatan dengan baik. Kiranya Tuhan menolong dan memberikan kekuatan bagi paramedis dan pemerintah dalam menangani persoalan ini.




Sujud Swastoko

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan