BERANI HIDUP BENAR - Renungan Pagi - 15 Juni 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-06-16T00:13:01

:: ::

Yeremia 22 :1-9


“Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini!”


Hidup kita tidak bisa lepas dari suatu perjanjian atau suatu kesepakatan bersama,seperti halnya dalam pekerjaan, pernikahan, maupun dalam kehidupan iman seperti Baptis dan Sidi maupun pelantikan pejabat gerejawi, penatua dan pendeta mengungkapkan janjinya kepada Tuhan. Bacaan pagi ini dari Yeremia 22: 1-9 juga berisi tentang peringatan perjanjian yang hendak diingatkan kembali oleh Yeremia kepada raja Yehuda. Pada zaman nabi-nabi sistem pemerintahan umumnya bersifat teokrasi (kepemimpinan yang berpusat pada Allah). Pengangkatan pemimpin di suatu tempat dilaksanakan sejauh diperkenankan oleh Allah. Bila raja yang memerintah tidak setia, maka Allah akan menolaknya. Oleh karena itu Kejatuhan Yehuda adalah bentuk penghukuman Tuhan dan ini dinilai sebagai akibat dosa para pemimpin yang tidak setia dan meyembah ilah lain.


Pada saat itu, keadilan dan kebenaran yang merupakan kehendak Tuhan telah diinjak-injak. Para penguasa melakukan pemerasan, merampas hak orang miskin, menindas orang asing, anak yatim, dan janda. Bahkan pengadilan menghukum dan membinasakan orang yang tidak bersalah. Para pemimpin juga hanya mengejar keuntungan dan melupakan tanggung jawab terhadap rakyat yang dipimpinnya. Semua ini jahat dalam pertimbangan Tuhan, karenanya Ia akan menyerahkan umat-Nya kepada para musuh mereka. Bangsa itu, khususnya para pemimpin mereka, akan hidup menderita dan terbuang dari Tanah Perjanjian. Hukuman yang tak dapat dihindari kecuali dengan pertobatan para pemimpin dan seluruh umat. 


Kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika seorang pemimpin telah menjadi pelaku ketidakadilan, hal itu adalah petunjuk yang kuat bahwa dia telah menduakan Allah. Dia tetap beribadah di gereja dan memuji Kristus, tetapi dia juga giat melayani kuasa, uang atau berhala yang lain. Seorang pemimpin yang takut akan Tuhan pasti akan taat melakukan perintah-perintah Tuhan, dan buahnya ialah ketulusan, kebenaran, keadilan, dan kesetaraan, penuh kasih. Tetapi jika buah yang timbul ialah ketidakadilan, bukan kebenaran, yang berkuasa bertindak sewenang-wenang, kita tahu bahwa itu bukanlah perintah Tuhan.


Ada dua point dari penyampaian Yeremia. Yang pertama, selalu ada harapan bahwa untuk bertobat dan terhindar dari hukuman. Yang kedua, ialah peringatan yang diberikan Allah menunjukkan keadilan dan kemurahan Allah, yang mau memberi kesempatan kepada setiap umat. Bagi Yeremia, tidak mudah untuk menyampaikan ganjaran Tuhan bagi raja dan bangsanya. Tetapi, bagaimana pun juga ia harus mengatakannya. Tentu, bukan untuk memojokkan raja dan bangsanya melainkan supaya mereka bertobat. Situasi berat yang mereka alami diharapkan menjadi kesempatan introspeksi diri. Ia konsisten dengan tugasnya melayani Allah dan tidak pernah mau diajak berkompromi, terutama terhadap kejahatan. Akibatnya? ia kerap dimusuhi oleh penguasa dan bahkan teman-teman sepelayanan (para imam dan pemimpin agama) karena menyampaikan kebenaran. 


Tuhan tidak menyukai kelaliman dan kesewanang-wenangan yang adalah buah dari pengingkaran akan janji dan tanggung jawab kita pada Tuhan untuk hidup dalam kebenaran-Nya. Sikap Yeremia yang selalu teguh pada firman dan kebenaran Allah,berani menyuarakan kebenaran firman Allah dan siap menghadapi semua resiko, perlu kita teladani. Kehendak Allah dan kebenaran-Nya adalah yang utama dan harus terus diperjuangkan.


Doa:


“Ya Tuhan, begitu banyak hal yang mampu menggoyahkan iman kami. Begitu banyak pilihan diperhadapkan antara mengikut Engkau atau memuaskan diri kami. Tolonglah & kuatkanlah kami menjalani hari dalam kehendak dan kebenaran-Mu. Amin” - Cynthia J.K.

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan