IMAMAT RAJANI - Renungan Pagi - 18 Mei 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-05-18T00:00

:: ::

Bil 8:21-22


Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka. Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka.




Suku Lewi dipilih khusus oleh TUHAN untuk melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan, tempat umat berjumpa dengan TUHAN . Mereka melakukan pelayanan dalam ritual Ibadah sebagai perantara umat berjumpa dengan TUHAN melalui persembahan bakaran, puji-pujian, atau doa-doa.


Sebelum mereka ditahbis melakukan pekerjaan suci itu,  mereka harus menjalani proses penyucian dosa : mempersembahkan korban penghapusan dosa, ditumpangi tangan oleh orang Israel, sampai akhirnya dilayakkan menjadi kepunyaan TUHAN ( Bil 8:5-22) dengan kata lain, suku lewi menjadi perantaraan umat untuk menjumpai TUHAN dalam ibadah.


Dalam anugerah Kristus, sekarang kita pun diberi kesempatan oleh TUHAN untuk melayani-Nya. Bukan hanya suku lewi saja, tetapi semua suku dipanggil dan dipilih.  Perhatikan 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”


Kata “Imamat yang Rajani” merujuk pada fungsi Imam sebagai perantara perjumpaan TUHAN dengan umat. Sama seperti suku lewi, kita semua telah disucikan dalam nama Yesus. Diselamatkan dan dikasihi oleh anugerah-Nya. Kalau suku lewi memperjumpakan TUHAN dengan umat israel kala itu, kita memperjumpakan TUHAN dengan siapa saja yang kita temui di jalan dan segala tempat.


Dengan kata lain, kita adalah saksi, murid, dan imamat yang rajani. Memperjumpakan Kristus lewat mezbah masing-masing. Mezbah kantor, mezbah sekolah, mezbah rumah tangga, mezbah di manapun kita diutus ke sana.


Maka mari kita responi panggilan dan kesempatan ini menjadi imamat yang rajani yang memperjumpakan kasih, kebaikan, dan anugerah TUHAN kepada mereka yang kita jumpai setiap hari. 




Doa 


“Tuhan, syukur pada-Mu kami telah dilayakkan menjadi imamat rajani. Mampukam kami untuk memperlihatkan siapa Engkau kepada setiap mahkluk yang kami jumpai. Amin”




Pdt. Daniel KG

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan