KISAH TENTANG SEORANG PENABUR - Renungan Pagi - 5 Juni 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-06-05T00:00

:: ::

Lukas 8 : 4-15


“(11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. (15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."




Beberapa waktu lalu, saya berkeinginan mencoba untuk menanam sebuah benih tumbuhan. Setelah saya tanam, sirami dan taruh di tempat yang cukup cahaya. Perlahan-lahan munculah tunas dan bertumbuh tinggi. Lalu karena merasa cukup puas akhirnya saya letakan saja untuk menghias sudut ruangan, yang penting saya tau bahwa dia hidup. Lama berselang, saya tersadar tumbuhan tersebut mulai mengering dan satu persatu daunnya mati. Namun ia bertahan dan tunas daun-daun baru mulai bermunculan ketika saya kembali mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan dasarnya yaitu cahaya dan air.


Ini mengingakan kita pada apa yang dikatakan dalam Alkitab. Bukankah iman kita juga harus terus dipelihara, dipupuk, dicukupkan kebutuhannya dengan baik supaya benih Firman yang tertanam dalam diri kita bertunas dan berbuah? Yesus mengingatkan kepada kita semua dengan perumpamaan yang dikatakan-Nya kepada para murid dan orang banyak yang mengikutnya pada waktu itu 


Dikatakan adalah seorang penabur yang hendak menaburkan benihnya. Pada waktu perjalanan sebagian jatuh di pinggir jalan , terinjak dan habis dimakan burung. Sebagian lagi jatuh di tanah berbatu dan setelah tumbuh menjadi kering karena tidak mendapat air, sebagian lagi jatuh di semak duri yang menghimpitnya sampai mati dan sebagian lagi jatuh di tanah yang baik dan berbuah seratus kali lipat. 


Benih yang dimaksud oleh Yesus adalah Firman Allah, dan perumpamaan tentang jatuhnya benih itu ibarat iman manusia. Ada yang sudah mendengar Firman namun juga jatuh dalam godaan iblis yang akhirnya mengambil firman itu dalam hati. Begitupun dengan mereka yang menyambut Firman itu dengan gembira namun tidak berakar dan mudah goyah, yang dalam kehidupan dipenuhi oleh kekuatiran. Namun ada juga yang mendengar Firman, menyimpan dalam hati dan menghasilkan buah ketekunan. 


Perumpamaan tersebut sangat baik bagi kita sebagai pemicu semangat untuk mawas diri dengan iman percaya kita kepada-Nya. Berbahagialah kita dan semua pribadi di antara kita yang sudah mendengar perumpamaan yang diperkatakan-Nya, lalu memperhatikan, mempelajari, meyakini, melakukan, menaburkan dan memberitakan Firman-Nya




 Doa : 


“Ya Tuhan biarlah benih-benih Firman-Mu boleh tertanam di hati kami, bertumbuh dalam jiwa kami dan menjadi buah-buah yang indah melalui seluruh kehidupan kami. Kiranya Tuhan bersama dengan kami, merawat, memelihara dan menjaga seluruh kehidupan. Amin”




Cynthia Julianne K.

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan