KUDUS BAGI TUHAN - Renungan Pagi - 17 Mei 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-05-17T00:00

:: ::

Bacaan : Keluaran 28:29-38




Keluaran 28:36, “Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi Tuhan”.


Patam yang digunakan oleh para Imam adalah sebuah hiasan untuk serban yang berupa pelat terbuat dari emas murni dan berukirkan “Kudus bagi Tuhan”. Pelat ini dikenakan pada serban dan letakknya dibagian dahi seorang imam. Fungsinya, yaitu sebagai penanda bahwa Tuhan berkenan kepada sang Imam yang datang membawa persembahan kudus umat kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa segala kurban dan persembahan kepada Tuhan tanpa kekudusan sesungguhnya tidak diperkenan Tuhan. Dalam hal ini imam itulah yang menanggung segala dosa dan kesalahan umat dengan hidup kudus bagi Tuhan.


Demikianlah Imam Besar Agung kita Tuhan Yesus Kristus. Dialah satu-satunya yang kudus dan tak bercacat, yang dapat memikul dan menanggung dosa dunia di dalam Diri-Nya melalui jalan penderitaan yaitu salib. Karena itu, jika para imam harus mempersembahkan darah kurban binatang setiap tahunnya pada saat akan memasuki kemah Suci, tetapi Tuhan Yesus mempersembahkan Diri-Nya sendiri dengan darah yang kudus sekali untuk selama-lamanya.


Dan sebagai umat Tuhan di masa kini, apa dampaknya ?! Dalam surat 1 Petrus 2:9 dikatakan, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: ...”, ini berarti bahwa setiap kita sebagai umat Tuhan adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat imam, yang salah satunya yaitu harus menguduskan diri bagi Tuhan.


Jangan jadikan firman Tuhan hanya sekedar sebagai asesoris iman kita sebagai orang Kristen, tetapi bagaimana kita benar-benar mengenakan Kristus; Sang Firman yang hidup itu di dalam kehidupan kita. Menjadikan Kristus sebagai satu-satunya tempat kita menempel dan berbuah lebat dalam kasih dan kepedulian akan dunia yang sedang menderita karena dosa.


Jadikanlah firman Tuhan sebagai “patam” yang kita kenakan pada dahi kita, agar kita dapat menjadi umat yang memiliki sifat-sifat Imam Besar Agung, yaitu Yesus Kristus yang memberitakan kasih dan pengampunan Bapa kepada semua orang yang merindukan Tuhan. Amin.




Pokok Doa :


1. Keamanan dalam perayaan Pentakosta gereja-gereja di seluruh dunia.


2. Kerukunan masyarakat kota Solo.


3. Pemulihan perekonomian masyarakat Indonesia.




-LAAS-

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan