KUNCI HIDUP DAMAI - Renungan Pagi - 4 Mei 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-05-04T01:43:35

:: ::

Yesaya 32 : 9-20




"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman  untuk selama-lamanya" -ay 17


Pernahkah kita merasa gelisah dalam hidup? perasaan gelisah seringkali muncul ketika terjadi sebuah kesalahan yang tidak sesuai dengan kebenaran atau peristiwa yang tidak mengenakan hati. Kita mungkin pernah merasa gelisah ketika mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebenaran Tuhan dan bersyukurlah karena tandanya Roh Kudus masih bekerja melingkupi hati dan hidup kita! Karena pada bacaan kali ini kita akan bersama melihat bagaimana Nabi Yesaya memperingatkan Yehuda dengan begitu tegas tentang setiap kelalaian dan kebebalan mereka yang puas terhadap dosa-dosanya dan menjadi tidak peka terhadap kehadiran Allah.


Pada ayat sebelumnya (1-8), Yesaya mengungkapkan harapannya kepada bangsa Yehuda, yaitu terwujudnya keadilan di Israel. Para pemimpin & orang-orang Yehuda pada waktu itu berlaku korup dan tidak adil, dan perilaku ini sudah “diwajarkan” terjadi dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu Yesaya mengingatkan bahwa semua tindakan ada konsekuensinya. Ungkapan "perempuan-perempuan" pada ayat 9-20 merujuk ke kota Yerusalem. Bangsa Yehuda pada waktu itu merasakan aman dan tenteram karena mendapat perlindungan dari Mesir di bawah ancaman Asyur (9-14). Namun keamanan itu bersifat semu, sebab mereka akan hancur jika mengandalkan kekuatannya sendiri dan bukan kepada Tuhan. Bahwa segala sesuatu yang diminta dan didapatkan bukan dari Tuhan adalah sementara dan sewaktu-waktu dapat binasa. Oleh karenanya, Yesaya meminta semua orang untuk tetap menggenakan kain kabung & meratap yang menjadi ajakan bagi setiap orang untuk tetap berserah kembali , menerima dan peka terhadap curahan Roh Tuhan yang menuntun pada kehidupan yang penuh kebenaran dan damai sejahtera di dalam Tuhan.


Meskipun dalam ayat 16 disebutkan, di gurun pasir akan berlaku keadilan, kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran dan Roh Kudus telah dicurahkan, tidak berarti tidak ada lagi gurun pasir dalam hidup ini yakni penderitaan, atau di kebun buah-buahan yang subur tidak ada lagi masalah, sebab disana juga sering ada gangguan-gangguan dan pencurian atau unsur-unsur kejahatan yang merusak. Namun jika setiap orang hidup dalam tuntunan Roh Kudus maka kapanpun dan dalam konteks apapun ia akan melakukan keadilan dan kebenaran. Disana akan ada ketenangan dan ketentraman. Benar, untuk hidup dalam kebenaran Allah atau hidup menuruti segala perintahNya akan selalu ada banyak tantangan yang menggoda iman kita. Tetapi Tuhan kita adalah adil.  Akan ada saat Tuhan akan membela umat-Nya dan akan mencurahkan keadilan di bumi sebagaimana di Yehuda pada saat itu(15-20). Masih ada pengharapan dan akan selalu ada harapan. 


Situasi apapun bahkan yang menurut ukuran manusia sulit sekalipun dapat diubahkan kembali ketika kita mempercayakan Allah bertindak dan campur tangan dalam kehidupan kita. Ia akan mencurahkan Roh Kudus untuk memulihkan manusia dalam keterpurukannya. Roh Kuduslah sumber kekuatan sejati bagi kita untuk terus berjuang bagi kebenaran dalam hidup ini. Oleh karena itu marilah kita membuka diri menerima tuntunan Roh Kudus bekerja dalam kita, supaya di dalam kebenaran Tuhan kita beroleh pengharapan, damai sejahtera, ketenangan, ketentraman untuk selama-lamanya. 




Doa :


Ya Tuhan, ajar kami berlaku adil dan benar dalam seluruh hidup kami. Kami tahu bahwa ditengah kerapuhan kami, Roh Kudus akan terus memampukan kami untuk terus melangkah. Biarlah seluruh harapan dan kedamaian dalam hidup kami adalah Tuhan saja. Amin




Cynthia J. K.

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan