MENABUR DAMAI, MENUAI HIKMAT - Renungan Malam - 4 Mei 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-05-04T12:14:56

:: ::

Yakobus 3: 17-18




Bpk/Ibu, ketika seorang anak kecil menangis bertengkar dengan temannya saat bermain, lalu tidak lama kemudian mereka bisa akur bermain kembali seakan-akan tidak terjadi apapun. Bukankah sungguh mengherankan bagi kita, bagaimana bisa sebuah permasalahan termaafkan & terselesaikan sesederhana itu? Ya, cara kita merespon kejadian dalam hidup akan menentukan apa yang akan terjadi  & menjadi cerminan nilai-nilai yang sedang kita hidupi dalam diri. Begitupun dengan sikap iman, iman yang bertumbuh dan berdasar pada Kristus memberikan kebenaran hikmat dan damai. 


Menariknya Yakobus saat ini memperlihatkan kepada kita semua tentang 2 macam hikmat. Hikmat dari bawah ( Dunia) dan Hikmat dari atas ( Tuhan), bagian ini ditulis karena adanya beberapa orang pemimpin yang berpikir bahwa mereka diberikan hikmat dan memiliki pengertian yang lebih. Namun pengajaran dan perkataan (lidah) mereka yang justru menghasilkan perpecahan dalam kehidupan beriman. Yakobus melihat kehidupan kekristenan sebagai sesuatu yang utuh dan integratif. Apa yang ada di dalam diri akan termanifestasi keluar. Iman yang benar akan tampak dalam perbuatan, demikian pula halnya hikmat dan pengertian yang berasal dari atas akan tampak dalam perbuatan dan perkataan.


Yakobus mengingatkan kita ketika menghadapi masalah atau pencobaan betapa perlunya hikmat untuk memahami masalah tersebut. Hikmat yang berasal dari pemberian Allah memampukan kita untuk memahami masalah yang kita hadapi, apa rencana Tuhan, bagaimana kita bersikap, bertindak, memutuskan masalah, apa yang kita pelajari saat itu, apa yang Tuhan mau kita ubah untuk kita berubah menjadi semakin dewasa di dalam Dia Hikmat dari Allah akan terpancar dalam gaya hidup keseharian yang tercermin dalam sikap yang menunjukkan keramahan, kedamaian, dan lemah lembut; tindakan yang berbelas kasih dan berbuah kebaikan; dan dalam menilai persoalan yang ada dengan bijaksana. Dari buahnyalah seseorang dapat dikenal dengan baik (Mat. 7:16).


Sebagai orang percaya, kita perlu senantiasa mengevaluasi diri apakah motivasi yang ada dalam diri kita untuk kemuliaan Tuhan atau memuaskan diri sendiri, adakah iri hati atau kepentingan diri, murnikah hati kita atau ada kemarahan, apakah hati kita teguh atau mendua tebuai godaan dunia.  Hikmat dari Allah menuntun orang percaya hidup taat dan bergantung pada Tuhan. Relasi baik bersama Tuhan menghasilkan hikmat untuk hidup benar dan memampukan dirinya merespon secara tepat atas segala permasalahan hidup.




Doa : 


Biarlah kiranya kebenaran Tuhan hidup dalam hati kami sehingga kami mampu mengerti rencana Tuhan dalam hidup kami dan meresponnya dengan tepat sesuai dengan hikmat yang diberikan Tuhan. Amin




Cynthia J. K.

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan