PERTOBATAN YANG SEJATI - Renungan Pagi - 20 April 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-04-20T00:00

:: ::

Pertobatan Yang Sejati


Hosea 5:15-6:6


Betapa hancur hati orang yang mengetahui orang yang disayanginya telah mengkhianati berkali-kali. Setiap ditegur, orang itu menunjukkan “penyesalannya”, tetapi ternyata pengkhianatan terus dilakukannya. Lain di bibir lain di hati. Dia mengatakan telah bertobat, tetapi hanya di bibir saja. Hatinya masih menikmati kejahatan yang dia lakukan.


Hal itulah yang digambarkan nabi Hosea melalui Firman Allah pagi ini. Bangsa Israel telah sedemikian mengkhianati Allah. Hidup mereka jauh dari kekudusan. Mereka telah menajiskan diri dan berkhianat kepada Allah. Tidak mematuhi Firman Tuhan. Dan, waktu mereka mendengar akan dihukum dan ditinggalkan Allah, mereka bertobat. Namun pertobatan mereka palsu.


Pertobatan palsu adalah pertobatan dengan cara mengaku dosa hanya di bibir saja. Bertobat bukan untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan, tetapi hanya demi terhindar dari konsekwensi dosa. Sikapnya kelihatan baik di hadapan Tuhan agar Tuhan menyembuhkan mereka dari kesakitan karena hukuman yang diberikan Tuhan. Kalau kita baca Hosea 6:1-3, tindakan mereka begitu baik. Tetapi tidak ada pengakuan untuk menyesali perbuatan mereka dan bertobat kepada Allah.


Allah mengetahui hati mereka. Kasih setia yang mereka tunjukkan kepada Allah hanya seperti kabut pagi, yang sebentar ada setelah itu lenyap. Tuhan tetap akan menghukum mereka yang tidak taat kepada-Nya. Hati mereka penuh dengan kotoran dan kemunafikan. Karena itulah Tuhan meninggalkan mereka sampai mereka sadar bahwa hidupnya membutuhkan Allah. Mereka harus melakukan pertobatan sejati.


Dalam perikop yang kita baca, yang disukai Allah adalah kasih setia, bukanlah korban sembelihan. Allah juga menyukai pengenalan akan diri-Nya, lebih dari korban-korban bakaran. Pengenalan akan Allah akan membuat orang semakin tahu apa yang harus dilakukan.


Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Kristus, kita harus menunjukkan pertobatan sejati. Pertobatan yang sungguh-sungguh. Pertobatan sejati harus disertai dengan bukti nyata, yaitu meninggalkan dosa dan hidup dalam terang Firman Tuhan.


Kita harus menjaga hubungan dengan Tuhan. Kasih kepada Tuhan perlu ditunjukkan melalui kehidupan sehari-hari. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk hidup seturut Firman-Nya dan terus menjaga kekudusan. Amin. 




POKOK DOA:



  1. Doakan yang sedang sakit, memiliki pergumulan hidup yang berat, kiranya Tuhan menolong. 

  2. Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia yang sedang menyampaikan bantuan untuk korban bencana banjir di NTT, Tuhan terus melindungi dan memberikan kesehatan yang baik.




Sujud Swastoko

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan