TERSEDIA PENGAMPUNAN DIBALIK TEGURAN - Renungan Pagi - 27 Mei 2021 - a podcast by GKI Coyudan

from 2021-05-27T00:00

:: ::

Bacaan : Yesaya 1:1-18




Pada masa nabi Yesaya, kehidupan umat Tuhan di tengah bangsa-bangsa lain telah menggeser iman mereka dari Tuhan dengan memilih untuk mengandalkan kekuatan dan pertolongan bangsa Asyur. Sikap inilah yang Tuhan pandang sebagai pemberontakan.


Ditambah lagi kehidupan iman umat pada masa itu hanyalah sebatas ritual keagamaan yang meriah, tetapi dalam kehidupan sehari-harinya tidak mempengaruhi kehidupan mereka untuk memenuhi hukum Tuhan. Kehidupan ritual keagamaan tanpa dibarengi dengan sikap hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan adalah kemunafikan di hadapan Tuhan.


Sikap hidup mereka yang tidak memperhatikan keadilan, tetapi justru berpihak kepada orang-orang yang kejam terhadap sesamanya yang lebih lemah adalah kejahatan di mata Tuhan. Demikian juga bahkan para pembesar dan pemuka agama memuaskan diri dengan berbagai kelimpahan tanpa peduli kepada mereka yang menderita dan kekurangan.


Kondisi inilah yang membuat Tuhan menegur dengan sangat keras hingga membandingkan umat-Nya dengan lembu dan keledai (lihat Yesaya 1:3).


Walaupun Tuhan sedemikian murka terhadap umat-Nya, tetapi Tuhanpun sudah menyediakan pengampunan dan pemulihan bagi setiap orang yang mau membersihkan diri dengan firman Tuhan dan menjauhkan diri dari perbuatan yang jahat dalam kehidupannya. Dan bukan hanya berhenti berbuat jahat, tetapi supaya umat juga belajar berbuat kebaikan seperti : berlaku adil, mengendalikan orang jahat dan membela hak anak yatim dan para janda sebagai orang-orang yang lemah dan tertindas.


Dengan jalan hidup pertobatan inilah Tuhan menyatakan bahwa seberapapun merahnya dosa umat di mata Tuhan, Ia berkenan untuk membersihkan dan menguduskan umat-Nya kembali, putih bersih seperti bulu domba.


Dari Yesaya 1:1-18 inilah kita dapat mengerti betapa Tuhan Allah itu panjang sabar dan penuh kasih setia-Nya kepada umat Israel. Demikian juga kepada kita sebagai umat Tuhan di masa kini, kita diajak untuk menyadari kehidupan kita sebagai anak-anak yang taat (bandingkan Yesaya 1:2). Tuhan tidak akan mengingat dosa dan kesalahan umat yang mau hidup dalam pertobatan dengan memperjuangkan keadilan bagi yang tertindas dan lemah. Selamat menikmati anugerah dan pengampunan Tuhan dalam hidup sebagai anak-anak Allah yang sejati. Amin.




Pokok Doa :


1. Kerukunan umat beragama di Indonesia.


2. Kondisi perpolitikan Indonesia.




-LAAS-

Further episodes of GKI Coyudan

Further podcasts by GKI Coyudan

Website of GKI Coyudan