Apa daya patung-patung kita? - a podcast by PPKB - FIB UI

from 2020-11-19T06:00

:: ::

Membuat patung telah dilakukan oleh berbagai macam kebudayaan dunia jauh sebelum datangnya agama-agama besar saat ini. Mulai dari Mesir Kuno, China, India, sampai dengan Yunani yang jadi cikal bakal peradaban Eropa. Nenek moyang kita juga harus kita bayangkan membuat patung yang sketsa-sketsanya digambarkan di gua-gua prasejarah. Di masa ini juga kita jumpai patung megalitik yang mungkin punya aspek fungsi ritual. Di masa Mataram Kuno yang dipengaruhi tradisi Buddha, ada juga patung-patung Hindu zaman Singhasari yang halus nan indah. Hingga kini, dalam 20-30 tahun terakhir di mana patung-patung katakanlah patung tokoh wayang di Purwakarta dirusak. Atau Patung Tiga Mojang di karya I Nyoman Nuarta mengundang protes dan dipindahkan. 


Dan ini bukan gejala di nusantara aja ya. Di Afghanistan misalkan patung Buddha dirobohkan. Dengan alas an menjadi symbol rasisme, patung-patung tokoh pendukung atau mereka yang menikmati perbudakan juga dirobohkan. Dari sini kita bisa semacam setengah menyimpulkan bahwa patung-patung itu, tak ubahnya seperit bahasa, menjadi semacam medan makna yang dipertarungkan, diperdebatkan. Dst. Karena itulah kita bikin episode ini. Dengan judul yang agak sedikit sok-sokan: Apa Daya Patung-patung kita? Perbincangan ini menghadirkan Ibu Dolorosa Sinaga pematung yang telah konsisten terjun di dunia kesenian selama empat puluh tahun. Dan awal tahun ini menerbitkan bukunya Tubuh, Bentuk, dan Substansi. Selain pematung, dia juga dosen pada Institut Kesenian Jakarta, dan aktivis sosial penuh waktu.

Further episodes of KATA BENDA

Further podcasts by PPKB - FIB UI

Website of PPKB - FIB UI