Evolusi Kreatif: Makanan, Seks, dan Agama - a podcast by Tyo Mokoagow

from 2021-03-09T18:01:46

:: ::

Buku Creative Spark menyajikan lini masa yang agak berbeda dengan buku evolusi lain. Fuentes hendak berkata bahwa manusia sampai ke titik ini lewat proses kreatif tanpa henti. Ada beberapa gagasan menarik yang saya temukan di sini, yang melengkapi pemahaman saya soal evolusi sebagai narasi manusia dari zero ke hero.


Penemuan Lucy sebagai bukti nenek moyang bersama (last common ancestor) dengan hominid lain mengakhiri perdebatan soal mana yang lebih dulu: bipedalisme atau perkembangan otak. Nenek moyang kita pertama-tama mulai berjalan dengan dua kaki terlebih dahulu (bipedalisme) sebelum otaknya berkembang sampai sekarang. Hipotesis ini diamati dari konstruksi arkeologis Lucy yang terlihat sudah bisa berdiri di atas dua kaki tapi volume otaknya tidak sebesar kera jenis lain. Lucy kemudian dinamai dari judul lagu Beatles, Lucy in the Sky of Diamond.


Otak mulai berkembang ketika nenek moyang kita mulai menggunakan batu sebagai senjata berburu meski diintai risiko di mana predator bisa mendengar mereka mengasah batu dan melahapnya di tempat. Lewat analisa neurosaintifik, diketahui bahwa membuat perkakas atau peralatan membantu mengembangkan bagian otak yang disebut supramarginal gyrus di lobus parietal (bagian tengah otak). Perkembangan ini juga berlaku buat orang yang mengamati orang lain menciptakan peralatan. Menariknya, bagian otak yang sama juga bertanggungjawab atas kemampuan berbahasa manusia. Dengan demikian, kemampuan menciptakan peralatan turut mempengaruhi kemampuan manusia mengembangkan simbol-simbol sebagai medium komunikasi (homo semioticus). 

Further episodes of Tyologi

Further podcasts by Tyo Mokoagow

Website of Tyo Mokoagow